Selamat datang di website resmi Pesantren Bina Insan Mulia
Profil Lengkap
Pesantren Bina Insan Mulia 1
Profil Lengkap
Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2
Testimoni
Tokoh dan Artis

Pesantren Bina Insan Mulia

Dengan bangunan etnik yang beraneka ragam, area yang luas dan jumlah santri lebih dari 2000, Bina Insan mulia merupakan pesantren berwajah etnik terbesar di Indonesia saat ini, Namun uniknya, meskipun mengedepankan Infrastrukur Etnik yg asri, Pesantren Bina Insan Mulia menerapkan sistem pesantren berbasis sekolah dan program pendidikan yang modern dan kekinian.

Terdapat 3 unit pendidikan di Pesantren Bina Insan Mulia, yaitu: SMP IT, SMK Jurusan Broadcast pertelevisian, teknik komputer Jaringan, Keperawatan serta Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional. Ketiga unit pendidikan tersebut menerapkan sistem dan program unggulan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2

Hadirnya Pesantren Bina Insan Mulia 2 yang menyediakan fasilitas VIP berkonsep Resort Hotel berbintang akan memadukan konsep pesantren dan Hotel, dari sisi kurikulum sekolah/pesantren akan menduplikasi pesantren BIMA 1 dengan berbagai inovasi, sedangkan dari sisi fasilitas, layanan dan Manajemen akan menggunakan standar Hotel berbintang.

Untuk memastikan standar itu, telah ditunjuk mantan General Manager (GM) Sheraton Hotel untuk untuk menjadi GM Pesantren Bina Insan mulia 2. Bahkan yang lebih istimewa untuk kelas sekolah di BIMA 2 akan menggunakan model "smart Class" seperti sekolah terbaru di Australia dan singapura, tentu dengan seluruh peralatan dan teknologi yang didatangkan langsung dari luar negeri.

Profil Pengasuh

KH. Imam Jazuli, Lc. MA, adalah putra KH. Anas Sirojuddin dan Ibu Hj. Sukini Koniah, lahir Di Cirebon, 17 November 1976. Beliau menikah dengan Hj. Malika Lulu,S.Psi, putri dari Drs.KH. Abdurrohim Sanusi, Lc dan Hj. Neneng Syamsiah. Dari pernikahannya, beliau telah dikaruniai Enam anak, yaitu: Imtiaz zay Balqis, Syah Khotami El Aulia, Tsaura Benazir Helmaye, Syirin Sirul illah, Ayeesha Niswah Maulidia dan Nehla Hadia Tajik


Beliau lahir di Cirebon 17 November 1976. Ia adalah alumnus Pesantren Al-Ishlah Bobos (1989), Pesantren Majlis Tarbiatul Al Mubtadi’ien (MTM) Kempek Cirebon (1992), Pesantren Lirboyo Kediri (1995), Fakultas Ushuluddin Jurusan Akidah dan Filsafat Universitas Al-Azhar Kairo Mesir (2000), dan Pascasarjana di Faculty Human Science Dept. Political Strategic and Defence, Universiti Kebangsaan Malaysia (2003). Dan tercatat sebagai mahasiswa S3 di Dept. International Strategic Studies, Universiti Malaya, Malaysia.

Beliau aktif di berbagai organisasi, baik semasa masih di Kairo maupun sekembalinya ke Indonesia. Antara lain sebagai pengurus Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Mesir, Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Mesir, Ketua Lembaga Studi Filsafat Islam, Ketua Umum Sanggar Terjemah dan Pustaka, ICMI Orsat Kairo, dan sebagainya. Sekembalinya ke Indonesia, beliau diamanati sebagai Wakil Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid IslamiyahAsosiasi Pondok pesantren Se-Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (2010-2015), Ketua Dewan Markaz Quran Indonesia, Dewan Pembina Faraid Center Indonesia, Direktur Utama PT Fikruna Center, dan Komisaris Utama PT. Global Overseas Group dan sebagainya. Buku-buku karyanya antara lain Al-Quds Masalah Kita Bersama (1998), Pendidikan Karakter Bangsa & Nasionalisme (2010), Kitab Kebajikan (2011), Mengenal Syariat, Ma’rifat & Hakikat (2011), Rahasia Merubah Daun Menjadi Uang (2014) dan lain-lain. Selain itu, ia aktif menulis kolom/artikel di beberapa media nasional, seperti tribunnews.com, Republika, Media Indonesia, NU Online, Majalah Integritas, Ditjen Pendis Kemenag RI, dll.*